Medekatkan yang jauh, dan menyetuh batas-batas terbatas” mungkin itu sedikit ungkapan yang pas untuk menggambarkan bahwa tujuan adanya teknologi yang tefokus pda telekomunikasi dan informatika adalah menjembatani seluruh lapisan masyarakat di dunia.
Peran telekomunikasi dan informatika sesungguhnya yang melahirkan era modern dan globalisasi ini. Semuanya serasa mudah, murah, dan dekat. Tidak ada lagi kebingungan untuk berkomunikasi dan berinteraksi, tak ada lagi momen-momen menunggu pak pos mengantarkan surat kerumah hanya untuk sekedar tahu kabar saudara nan jauh di sana.
Semuanya serba mudah dan murah, hampir seluruh masyarakat dunia tahu apa itu internet, mengerti dunia digital atau yang kita sebut dunia maya. Sebuah dunia yang membuka batas-batas ruang dan waktu antara manusia untuk berinteraksi.
Memang perkembangan telekomunikasi dan informatika tidak hanya dititik beratkan pada perkembangan dunia maya masa kini. Namun, hal tersebut bisa digunakan acuan bahwa perkembangan telekomunikasi dan informatika selalu mengalami pertumbuhan karena kebutuhan.
Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Pada 2017, e-Marketer memperkirakan, jumlah netter Indonesia bakal mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang pada peringkat ke-5, yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih lamban. (Kompas.com)
Data diatas telah cukup membuka mata kita, bahwa perkembangan telekomunikasi dan informatika kini tak mampu dilepaskan dari kehidupan manusia. Begitu pula, dalam perkembangan industri kreatif kini peran telekomunikasi dan informatika sangat lah penting.
Banyak sektor kreatif yang tumbuh dari perkembangan bidang ini. Sperti kita tahu, marketing online, web developper, branding, advertising, komunikasi massa, dan berbagai hal lainnya yang tumbuh dan lahir dikarenakan perkembang telekomunikasi dan informatika.
Sebut saja tiket.com sebuah portal informasi yang menyediakan berbagai layanan berlibur, tiket transportasi, hingga paket wisata lengkap dengan fasilitas yang kita inginkan. Natalia ardianto sebagai co-founder dari tiket.com yang berdiri pada tahun 2012, mengatakan bahwa “Offline terbatas area, sedangkan online pasarnya ke seluruh Indonesia bahkan dunia,” dengan dasar itulah ia berani mendirikan sebuah perusaahn startup yang kini menjadi perusahan besar penjualan tiket di indonesia.
Dari contoh kecil di atas, dapat kita ketahui bahwa perkembangan telekomunikasi dan informatika kini menjadi ladang subur dalam tumbuhnya sektor-sektor baru dalam dunia kreatif. Selain tentunya memperkuat dan memperkaya sektor yang telah lama berdiri dalam dunia industri kreatif.